BPH Migas Pastikan Stok BBM Papua Aman Selama Libur Nataru 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 09:57:02 WIB
BPH Migas Pastikan Stok BBM Papua Aman Selama Libur Nataru 2025

JAKARTA - Ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) di wilayah Tanah Papua, khususnya Kota Jayapura dan sekitarnya, dipastikan aman selama libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru). 

Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) menegaskan bahwa distribusi BBM berjalan lancar, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir menghadapi kelangkaan di momen liburan akhir tahun.

Anggota BPH Migas, Erika Retnowati, menyampaikan hal tersebut saat memantau langsung fasilitas penyaluran BBM di Jayapura, Sabtu. Kegiatan ini merupakan bagian dari pemantauan yang dilakukan tim posko nasional sektor Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). 

Monitoring langsung dilakukan untuk memastikan ketersediaan stok BBM mencukupi, terutama di lokasi-lokasi yang jauh dari pusat SPBU reguler.

“Dari hasil pemantauan, kami dapat menyimpulkan bahwa ketersediaan energi, khususnya BBM di Jayapura dan sekitarnya, aman hingga Tahun Baru,” ujar Erika.

BBM Satu Harga di Perbatasan RI-PNG Sangat Membantu Masyarakat

Erika menekankan bahwa salah satu upaya BPH Migas untuk menjamin ketersediaan energi di wilayah perbatasan adalah melalui program BBM satu harga. Di wilayah perbatasan Indonesia-Papua Nugini (RI-PNG), kehadiran penyalur BBM sangat membantu masyarakat. 

Jarak menuju SPBU reguler di kawasan ini bisa mencapai sekitar 20 kilometer, sehingga keberadaan BBM satu harga menjadi solusi penting.

Program ini memastikan masyarakat dapat memperoleh BBM dengan harga yang wajar sesuai ketentuan pemerintah, sehingga mengurangi risiko kelangkaan atau harga mahal di wilayah terpencil. Selain itu, BBM satu harga juga diharapkan mendorong aktivitas ekonomi lokal, karena kendaraan dan mesin masyarakat dapat tetap beroperasi tanpa kendala pasokan energi.

Pemantauan SPBU Nelayan di Jayapura

Selain wilayah perbatasan, BPH Migas juga meninjau operasional SPBU Nelayan di Jayapura. Kehadiran SPBU ini memberikan manfaat besar bagi nelayan, yang sangat bergantung pada BBM untuk menjalankan aktivitas sehari-hari di laut. 

Harga BBM di SPBU Nelayan tetap sesuai ketentuan pemerintah, yaitu Pertalite Rp10.000 per liter dan solar Rp6.800 per liter.

“SPBU Nelayan sangat membantu masyarakat, khususnya nelayan, agar mereka dapat memperoleh BBM dengan harga wajar,” ungkap Erika. 

Monitoring ini memastikan bahwa stok BBM mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat lokal hingga akhir tahun.

Pertamina Pastikan Ketersediaan BBM Memadai

Direktur Pemasaran Pusat dan Niaga PT Pertamina, Alimuddin Baso, menegaskan komitmen perusahaan untuk menjaga kelancaran pasokan BBM di Tanah Papua selama periode Nataru. Stok BBM di Integrated Terminal Jayapura disebut dalam kondisi sangat memadai, dengan cadangan yang mencukupi sekitar 15 hari.

“Stok BBM di Integrated Terminal Jayapura dalam kondisi sangat memadai, dengan cadangan di atas sekitar 15 hari,” ujar Alimuddin. 

Pernyataan ini memberikan keyakinan bahwa distribusi BBM tidak akan terganggu, bahkan jika terjadi lonjakan permintaan menjelang libur Nataru.

Selain itu, Pertamina terus melakukan penambahan stok untuk mengantisipasi potensi gangguan distribusi akibat cuaca ekstrem yang kerap terjadi di wilayah Indonesia timur. Wilayah Papua dikenal memiliki kondisi cuaca yang sulit diprediksi, sehingga persiapan ekstra diperlukan agar pasokan BBM tetap lancar.

“Pertamina memastikan volume dan kualitas BBM tetap terjaga agar kebutuhan masyarakat selama Nataru dapat terpenuhi dengan baik,” tambah Alimuddin. 

Pernyataan ini menegaskan bahwa perusahaan tidak hanya fokus pada jumlah BBM, tetapi juga memastikan kualitas bahan bakar tetap sesuai standar nasional.

Strategi Distribusi dan Monitoring BBM

Pemantauan langsung yang dilakukan BPH Migas dan Pertamina merupakan bagian dari strategi pengelolaan stok BBM di Papua. Monitoring meliputi terminal BBM, SPBU reguler, SPBU nelayan, dan penyalur BBM satu harga di perbatasan. 

Dengan pemantauan rutin ini, potensi gangguan pasokan dapat segera diidentifikasi dan diatasi sebelum menimbulkan masalah bagi masyarakat.

Selain itu, tim posko nasional sektor ESDM juga berkoordinasi dengan pemerintah daerah, aparat keamanan, dan operator logistik untuk memastikan distribusi BBM tetap lancar di seluruh wilayah Papua. Koordinasi ini penting mengingat akses ke beberapa wilayah terpencil bisa terhambat akibat medan yang sulit dan kondisi cuaca ekstrem.

Dampak Kesiapan BBM Bagi Masyarakat

Kesiapan stok BBM di Tanah Papua memberikan efek positif bagi masyarakat. Masyarakat dapat menjalankan aktivitas sehari-hari tanpa khawatir kehabisan bahan bakar, termasuk aktivitas transportasi, perdagangan, dan nelayan yang sangat membutuhkan BBM solar.

Selain itu, harga yang stabil sesuai ketentuan pemerintah membantu menjaga daya beli masyarakat. Dengan harga BBM yang terjangkau, warga tetap dapat mengakses energi dengan biaya yang wajar, tanpa mengalami lonjakan harga yang memberatkan di musim liburan.

Penguatan Infrastruktur Energi

Monitoring ini sekaligus menunjukkan penguatan infrastruktur energi di Papua. Integrated Terminal Jayapura menjadi pusat distribusi yang strategis, mampu menampung stok BBM untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama periode liburan panjang. Keberadaan terminal ini memudahkan distribusi ke SPBU di kota maupun ke wilayah terpencil.

Dengan dukungan terminal yang memadai dan koordinasi dengan operator logistik, potensi gangguan pasokan dapat diminimalkan. Hal ini menunjukkan kesiapan pemerintah dan Pertamina dalam memastikan energi tetap tersedia untuk seluruh lapisan masyarakat.

Secara keseluruhan, ketersediaan dan distribusi BBM di Tanah Papua selama libur Nataru 2025-2026 dipastikan aman. Pemantauan langsung oleh BPH Migas, dukungan Pertamina, dan keberadaan program BBM satu harga di perbatasan RI-PNG memastikan masyarakat dapat memperoleh bahan bakar dengan mudah dan harga wajar.

“Dari hasil pemantauan, kami dapat menyimpulkan bahwa ketersediaan energi, khususnya BBM di Jayapura dan sekitarnya, aman hingga Tahun Baru,” tegas Erika Retnowati.

Stok yang memadai, koordinasi dengan pihak terkait, serta perhatian khusus pada wilayah terpencil membuat distribusi BBM di Papua tetap lancar, bahkan saat periode libur panjang. Masyarakat, nelayan, dan pelaku ekonomi dapat menjalankan aktivitas mereka dengan tenang, tanpa kekhawatiran akan kelangkaan bahan bakar.

Kesiapan ini menjadi bukti nyata komitmen BPH Migas dan Pertamina dalam menjaga ketersediaan energi nasional, sekaligus memastikan stabilitas pasokan BBM menjelang Tahun Baru 2026. 

Dengan langkah-langkah ini, kebutuhan masyarakat Papua dapat terpenuhi dengan baik, dan libur Nataru dapat berlangsung aman dan nyaman.

Terkini